Kamis, 26 November 2009

SETELAH KESULITAN ADA KEMUDAHAN

Roda kehidupan terus berputar, kadang kita berada di bawah dan kadang kita juga berada di atas. Hidup, y memang seperti itu; berputar laksana roda yang berjalan. Manusia tidak akan senang selamanya laksana kehidupan di surga, namun tidak akan tersiksa selamanya laksana kehidupan di neraka.

            Ketika manusia mendaki ke puncak gunung, jalan yang ditempuh akan terasa sulit dan banyak menemukan rintangan. Akan tetapi, dibalik kesulitan perjalanan yang menanjak dan melelahkan terdapat di puncak keindahan pemandangan yang tidak akan didapat di daerah rendah. Sebaliknya, ketika perjalanan turun gunung, tidak akan sesulit dan melelahkan ketika sewaktu naik gunung; namun di bawah sana tidak akan mendapatkan pemandangan layaknya pemandangan di puncak gunung.

            Begitulah kegidupan manusia yang pada saat mendapatkan kesulitan, sesungguhnya ia sedang dalam perjalanan mendapatkan kesenangan. Sebaliknya, orang yang sedang mendapatkan kebahagiaan, sesungguhnya ia sedang menuju kepada kesulitan. Maka, jangan berputus asa ketika sedang dalam kesulitan, dan berhati-hatilah ketika sedang mendapatkan kebahagiaan.

            Ada siang, pasti ada malam; ada atas, pasti ada bawah; ada kebencian, pasti ada kecintaan; ada kekecewaan, pasti ada kepercayaan. Ciri dekatnya siang adalah pekatnya malam, artinya kebahagiaan akan datang jika sudah melewati kesulitan.

            Firman Allah dalam surat Al-Insyirah, yang artinya : “setelah kesulitan itu ada kemudahan, maka setelah kesulitan itu ada kemudahan”. Sudah menjadi janji Allah bahwa satu kesulitan akan diapit oleh dua kemudahan. Jadi, janganlah putus asa terhadap rahmat Allah.

 

Wallahua’lam.

Rabu, 25 November 2009

PERINGATAN HUT PGRI

Hari rabu tanggal 25Nopember 2009, saya dan rekan-rekan di MTs. Al-Mujahid menghadiri acara HUT PGRI di lapangan SMP 3 Gunungguruh Kecamatan Gunungguruh Kabupaten Sukabumi. Banyak guru-guru yang hadir di sana . Walaupun hujan mengguyur dari pagi, tidak menurunkan semangat pahlawan tanpa tanda jasa itu.



Namun, dalam benak saya terlintas; apakah upacara ini hanya sebatas acara ceremonial belaka? Kalau dilihat dan dirasakan, ada beberapa permasalahan yang dihadapi oleh guru, khususnya honorer, diantaranya masalah kesejahteraan; kesejahteraan guru itu sangat minim, bahkan gaji guru honorer itu di bawah UMR di Sukabumi. Namun, terlepas dari semua itu, guru tahun sekarang sedang diperhatikan oleh pemerintah. Perhatian pemerintah itu dibuktian dengan adanya Tunjangan Fungsional, BOS, Sertifikasi, dan tunjangan-tunjangan yang lain bagi guru. Sehingga banyak orang berbondong-bondong ingin menjadi guru. Sayangnya, tunjangan-tunjangan yang diberikan pemerintah kepada guru sering tidak tepat waktu.



Tidak saja masalah gaji yang kurang dari UMR bagi guru honorer, ada juga kesenjangan yang terlihat jelas antara guru PNS dengan guru honorer; kesenjangan itu terlihat ketika guru honorer mengajar di sekolah-sekolah negeri yang kebanyakan guru PNS. Dari sana bisa dirasakan bagaimana perihnya seorang guru honorer tersisihkan diantara guru-guru yang sudah menjadi PNS. Namun, tidak dipungkiri guru yang menjadi PNS ada juga yang mempunyai hati yang baik.



Saya berharap, dengan diperingatinya HUT PGRI ini bisa membawa angin segar bagi guru-guru yang masih berstatus honor. Dan program-program pemerintah yang mendukung terhadap pendidikan bisa direalisasikan dengan baik dan benar. Semoga…



Walahua’lam.

MENGHADAPI PERSOALAN HIDUP

Hal yang tak pernah luput dari kehidupan manusia adalah “masalah” atau persoalan hidup. Dimana pun, kapan pun, siapa pun pasti pernah berhadapan dengan masalah. Masalah akan terus berdatangan kepada manusia tanpa pandang bulu. Kalau kita cermati, masalah yang dihadapi manusia adalah sama, namun yang membedakannya adalah sikap terhadap persoalan itu; ada yang menyikapinya dengan panik, goyah, tegang, mendramatisir. Namun, adapula yang menyikapinya dengan santai, tenang, mantap.



Ini berarti, masalah yang sesungguhnya ada pada sikap kita terhadap persoalan itu. Orang yang sedang menghadapi masalah kecil bisa jadi besar jika dalam menghadapinya dengan sikap yang buruk. Sebaliknya, orang yang sedang dilanda masalah besar, serumit apa pun persoalan itu, jika dihadapi dengan tenang, maka masalah itu akan menjadikan pribadinya menjadi lebih matang dan bernilai.



Sebuh lirik lagu yang menggambarkan dan insya allah dapat memotivasi kita dalam menghadapi persoalan :



Jalani hidup; tenang… tenang… tenang… tenanglah seperti karang

Sebab persoalan bagai gelombang; tenanglah… tenang… tenanglah sayang

Tak pernah malas; persoalan yang datang hantam kita

Dan kita tak mungkin untuk menghindar; semuanya sudah suratan.

(Iwan Fals, Hidup: Album Hijau)



Jadi, persoalan yang datang itu tidak akan pernah malas terus berdatangan sampai manusia mati. Bahkan, ketika di akhirt pun kita akan menghadapi masalah, yaitu mempertanggung jawabkan amal perbuatan selama hidup di dunia.



Di bawah ini, beberapa kiat dalam menghadapi persoalan hidup yang dikutip dari buku “Aa Gym dan Febimena Daarut Tauhiid” karangan KH. Abdullah Gymnastiar, yaitu :

Siap

Siap apa? Siap menghadapi apa yang cocok dan yang tidak cocok dengan yang diinginkan. Kita memang harus mempunyai keinginan, cita-cita, berencana. Bahkan kita dianjurkan untuk berikhtiar all out untuk mencapai hasil yang diinginkan. Namun, pada saat yang sama kita juga harus sadar bahwa manusia mempunyai keterbatasan dan lemah. Oleh karena itu, manusia hanyalah wajib berusaha, tetpi tidak wajib untuk berusaha. Hasil itu akan ditentukan oleh Allah S.W.T.



Ridha

Siap menghadapi apa pun yang akan terjadi. Dan apabila sudah terjadi, langkah awal yang kita tempuh adalah ridha atau rela akan kenyataan yang ada. Kenapa demikian? Karena walaupun kita dongkol, uring-uringan, mengeluh tidak akan dapat menyelesaikan masalah. Pendek kata, ridha tidak ridha, kejadian itu akan tetap terjadi. Maka, lebih baik kita menerimanya dengan keridhaan. Jika kita ridha, tidak hanya hati kita akan tenang, bahkan kita akan mendapatkan pahala dari Allah S.W.T.



Jangan mempersulit diri

Kita sering mendramatisir masalah, sehingga masalah yang sederhana akan menjadi besar dengan karangan yang ada di benak kita. Sebagian besar penderitaan kita adalah hasil dari dramatisasi perasaan dan pikiran kita. Jadi, tidak heran jika masalah yang dihadapi menjadi lebih sulit dari aslinya.



Evaluasi diri

Masalah yang menghantam kita adalah buah dari perbuatan kita sendiri. oleh karena itu, ketika kita sedang menghadapi suatu persoalan jangan pernah menyalahkan siapa pun. Merenunglah untuk mengevalusi diri.



Hanya Allah-lah satu-satunya penolong

Sesunnguhnya tidak akan terjadi sesuatu tanpa adanya izin dari Allah S.W.T.; baik berupa masalah atau pun musibah. Ketahuilah makhluk itu “Lahaula wala quwwata illa billahil’aliyyil’azhim” tiada daya dan upaya kecuali atas pertolongan Allah yang mahaagung. Maka, mau tidak mau kita harus berdoa meminta pertolongan kepada Allah. Masalah itu milik Allah, maka mintalah jalan keluar kepda-Nya.



Wallahua’lam.

Selasa, 24 November 2009

Go to Darul Furqon

Hari itu, senin, tanggal 23 Nopember 2009. Perjalanan yang menegangkan dan mengesalkan; saya dan teman pergi ke Kampung Batu Nunggul Desa Tanjung Sari Kabupaten Sukabumi untuk survey tempat kami akan mengajar. Kami sudah janjian dengan ketua Yayasan jam sepuluh pagi utnuk bertemu dan membicarakan rencana kami mengajar di sana. Kami berangkat dari rumah kira-kira pukul 09.00 dan sampai di tujuan pukul 09.50. Perjalanan yang kami lalui sangat mengesankan; karena jalan yang kami lalui  masih batu koral dan cukup menantang. Kendaraan yang kami gunakan adalah sepeda motor yang terbilang masih baru.

 

Kami sangat berhati-hati dalam mengendarai sepeda motor tersebut, dan sewaktu-waktu saya turun untuk berjalan kaki karena saya takut terjatuh. Sesekali kami istirahat di warung; melepas lelah sambil menghisap rokok dan bertanya kepada penduduk setempat sekolah MTs. Darul Furqon. Masya Allah, ternyata tempatnya masih jauh, kira-kira setengah perjalanan dari warung yang kami singgahi.

 

Mau pulang... sudah terlanjur... sekuat tenaga kami berusaha untuk sampai pada tujuan. Sesampainya di sana, ketua Yayasan tidak di tempat. Beliau pergi berobat dengan istrinya. Kami berdiskusi dan sepakat untuk tidak mengajar di sekolah itu. Bukan masalah uang ataupun yang lain, akan tetapi jalan yang kurang memadai. Kami pulang pukul sebelas, dengan perasaan was-was takut hujan; sebab jika hujan, maka kami tidak dapat pulang dikarenakan jalan yang licin jika terkena hujan. Alhamdulillah, cuaca tidak hujan sehingga kami pulang dengan selamat.

SOCRATES

BAB I

PENDAHULUAN

A.     LATAR BELAKANG

Socrates dilahirkan di Athena pada tahun 470 S.M. Socrates dikenal sebagai orang yang berbudi luhur mempunyai kearifan dan kebijaksanaan.

Namun ia tidak pernah mengaku mempunyai kearifan dan kebijaksanaan, ia hanya mengaku sebagai penggemar kearifan atau amateur kebijaksanaan, bukan professional dan mengambil untuk kebendaan dari apa yang ia gemari seperti kaum sofis pada zamannya.

Masa Socrates bertepatan dengan masa kaum sofis. Karena itu pokok pembahasan filsafat Socrates hampir sama dengan pokok pembahasan kaum sofis. Sebab itu ada orang yang memasukkan Socrates kedalam golongan kaum sofis. Tetapi ini tidak betul, karena ada perbedaan yang nyata antara pendapat Socrates dan pendapat kaum sofis itu.

Socrates percaya kepada tuhan yang telah menciptakan alam dan menentang terhadap keberadaan dewa-dewa pada masa itu. Sehingga dengan pemikiran dan keyakinannya itu, ia diadili dan mati dengan meminum racun. Banyak orang yang mengaguminya, bahkan Plato mengabadikan pidatonya karena Socrates mempunyai keluhuran budi pekerti, walaupun dalam fisiknya berbeda dengan masyarakat Yunani pada umumnya.

B.     RUMUSAN MASALAH

Dalam makalah ini akan dibahas mengenai Socrates, yaitu :

a.       Siapakah Socrates?

b.      Bagaimana jalan pemikiran Socrates?

C.     TUJUAN

Adapun tujuan disusun makalah ini, antara lain :

a.       Mengetahui sejarah riwayat hidup Socrates

b.      Mengetahui kerangka pemikiran Socrates

c.       Dapat mengambil pelajaran dari pemikiran Socrates dan mengaplikasikannya dalam kehidupan


BAB II

PEMBAHASAN

A.     RIWAYAT HIDUP SOCRATES

Socrates dilahirkan di Athena ( 470 S.M – 399 S.M ). Dia bukan keturunan bangsawan atau orang berkedudukan tinggi. Melainkan anak dari seorang pemahat bernama Sophroniscus dan ibunya seorang bidan bernama Phaenarete. Setelah ayahnya meninggal dunia, Socrates manggantikannya sebagai pemahat. Tetapi akhirnya ia berhenti dari pekerjaan itu dan bekerja dalam lapangan filsafat dengan dibelanjai oleh seorang penduduk Athena yang kaya.

Di masa mudanya Socrates mendapat pendidikan normal dibidang sains, musik dan gimnastik. Semua ini merupakan subjek pelajaran yang berlaku umum dalam priode Yunani klasik. Ia dikeal juga sebagai pematung dan katanya beberapa karyanya pernah ditampilkan disalah satu tempat di jalan menuju ke Acropolis di Athena.

Tak lama semua itu ditinggalkan ketika ia mulai menerima serangkaian mimpi, wahyu dan tanda-tanda yang menjurus kepada penugasannya sebagai utusan ilahi bagi perbaikan bangsa Athena. Ia mencoba menunjukan kepada masyarakat kesia-siaan keyakinan dan gaya hidup mereka dan mengajak mereka pada gaya hidup yang lebih intektual dan bermoral.  

Masa Socrates bertepatan dengan masa kaum sofis. Karena itu pokok pembahasan filsafat Socrates hampir sama dengan pokok pembahasan kaum sofis. Sebab itu ada orang yang memasukkan Socrates kedalam golongan kaum sofis. Tetapi ini tidak betul, karena ada perbedaan yang nyata antara pendapat Socrates dan pendapat kaum sofis itu.

Tetapi dengan sekuat tenaga Socrates menentang ajaran para sofis. Ia membela yang benar dan yang baik sebagai nilai obyektif yang harus diterima dan dijunjung tinggi oleh semua orang. Dalam sejarah umat manusia, Socrates merupakan contoh istimewa dan selaku filosof yang jujur juga berani. Karena populernya, Socrates yang tak pernah bergambar, tergambar wajahnya dengan sejelas-jelasnya di muka tua dan muda berbagai keturunan. Dari gambarnya yang tergambar dalam jiwa tiap orang itu kemudian orang membuat patungnya yang serupa sekali dengan wajahnya yang sebenarnya.

Socrates mempunyai kepribadian yang sabar, rendah hati, yang selalu menyatakan dirinya bodoh. Badannya tidak gagah sebagi biasanya sebagai penduduk Athena. Meskipun dia orang yang berilmu, tapi dia dalam memilih orang yang jadi istri bukan dari golongan orang baik-baik dan pandai.

Sifat-sifat Socrates selalu memikirkan segala tindakan dan perkataanya, dimana ia selalu berhati-hati dalam melangkah agar tidak menimbulkan kemurkaan tuhan dan suara tuhan yang telah biasa didengarnya. Ahli sejarah Xenophon mencatat tentang dirinya:’Tidak ada seorang pun yang bias mengatakan bahwa ia pernah melakukan atau mengatakan sesuatu yang tidak pantas’.

Pada tahun 399 M, usia 37 tahun ia diadili di pengadilan Athena dengan tuduhan dia telah meracuni pikiran-pikiran kaum muda dengan ajaran-ajarannya serta ketidak percayaannya pada ketuhanan, oleh para penuntutnya : Meletos, Anytos, dan Lycon. Plato dan para sahabat Socrates lainnya juga hadir di persidangan itu. Dalam pengadilan ia menyampaikan sebuah pidato pembelaan, Plato mencatatnya saat siding berlangsung dan mengabadikannya sebagai sebuah tulisan berjudul Apologia. Pidato tersebut berisi bukti-bukti dan alasan bahwa apa yang dituduhkan padanya sama sekali tidak benar. Socrates meinggal meminum racun atas pilihannya sendiri.

B.     JALAN PEMIKIRAN SOCRATES

Ajaran bahwa semua kebenaran itu relatif telah menggoyahkan teori – teori sains yang telah mapan, mengguncangkan keyakinan agama. Ini menyebabkan kebingungan dan kekacauan dalam kehidupan. Inilah sebabnya Socrates harus bangkit. Ia harus meyakinkan orang Athena bahwa tidak semua kebenaran itu relatif, ada kebenaran umum yang dapat dipegang oleh semua orang. Sebagaian kebenaran memang relatif, tetapi tidak semuanya. Sayangnya, Socrates tidak meninggalkan tulisan. Ajarannya kita peroleh dari tulian murid – muridnya terutama Plato.

Bartens menjelaskan ajaran Socrates sebagai berikut ini. Ajaran itu dutujukan untuk menentang ajaran relativisme sofis. Ia ingin menegakkan sains dan agama. Kalau dipandang sepintas lalu, Socrates tidaklah banyak berbeda dengan orang – orang sofis. Sama dengan orang sofis, Socrates memulai filsafatnya dengan bertolak dari pengalaman sehari – hari. Akan tetapi, ada perbedaan yang amat penting antara orang sofis dan Socrates. Socrates tidak menyetujui kaum sofis.

Menurut pendapat Socrates ada kebenaran obyektif, yang tidak bergantung pada saya atau pada kita. Ini memang pusat permasalahan yang dihadapi oleh Socrates. Untuk membuktikan adanya kebenaran obyektif, Socrates menggunakan metode tertentu. Metode itu bersifat praktis dan dijalankan melalui percakapan – percakapan. Ia menganalisis pendapat – pendapat. Setiap orang mempunyai pendapat mengenai salah dan tidak salah, misalnya ia bertanya kepada negarawan, hakim, tukang, pedagang, dsb. Menurut Xenophon, ia bertanya tentang salah dan tidak salah, adil dan tidak adil, berani dan pengecut dll. Socrates selalu menganggap jawaban pertama sebagai hipotesis, dan dengan jawaban – jawaban lebih lanjut dan menarik kensekuensi – konsekuensi yang dapat disimpulkan dari jawaban – jawaban tersebut. Jika ternyata hipotesis pertama tidak dapat dipertahankan, karena menghasilkan konsekuensi yang mustahil, maka hipotesis itu diganti dengan hipotesis lain, lalu hipotesis kedua ini diselidiki dengan jawaban – jawaban lain, dan begitulah seterusnya. Sering terjadi percakapan itu berakhir dengan aporia ( kebingungan ). Akan tetapi, tidak jarang dialog itu menghasilkan suatu definisi yang dianggap berguna. Metode yang biasa digunakan Socrates biasanya disebut dialektika yang berarti bercakap – cakap atau berdialog. Metode Socrates dinamakan diaelektika karena dialog mempunyai peranan penting didalamnya.Bagi Socrates pada waktu itu penemuan definisi bukanlah hal yang kecil maknanya, penemuan inilah yang akan dihantamkannya kepada relatifisme kaum sofis.

Orang sofis beranggapan bahwa semua pengetahuan adalah relatif kebenarannya, tidak ada pengetahuan yang bersifat umum. Dengan definisi itu Socrates dapat membuktikan kepada orang sofis bahwa pengatahuan yang umum ada, yaitu definisi itu. Jadi, orang sofis tidak seluruhnya benar, yang benar ialah sebagian pengetahuan bersifat umum dan sebagian bersifat khusus, yang khusus itulah pengetahuan yang kebenaranya relatif. Misalnya contoh ini :

Apakah kursi itu ? kita periksa seluruh, kalau bisa seluruh kursi yang ada didunia ini. Kita menemukan kursi hakim ada tempat duduk dan sandaran, kakinya empat, dari bahan jati. Lihat kursi malas, ada tempat duduk dan sandaran, kakinya dua, dari besi anti karat begitulah seterusnya. Jadi kita ambil kesimpulan bahwa setiap kursi itu selalu ada tempat duduk dan sandaran. Kedua ciri ini terdapat pada semua kursi. Sedangkan cirri yang lain tidak dimilki semua kursi. Maka, semua orang akan sepakat bahwa kursi adalah tempat duduk yang bersandaran. Berarti ini merupakan kebenaran obyektif – umum, tidak subyektif – relative. Tentang jumlah kaki, bahan, dsb. Merupakan kebenaran yang relatif. Jadi, memang ada pengetahuan yang umum, itulah definisi.

Dengan mengajukan definisi itu Socrates telah dapat “ menghentikan ” laju dominasi relatifisme kaum sofis. Jadi, kita bukan hidup tanpa pegangan, kebenaran sains dan agama dapat dipegang bersama sebagainya, diperselisihkan sebagainya. Dan orang Athena mulai kembali memegang kaidah sains dan kaidah agama mereka.

Socrates mengatakan kebenaran umum itu memang ada. Ia bukan dicari dengan induksi seperti pada Socrates, melainkan telah ada “ disana ” dialam idea. Kubu Socrates semakin kuat, orang sofis sudah semakin kehabisan pengikut. Ajaran behwa kebenaran itu relatif semakin ditinggalkan, semakin tidak laku, orang sofis kalap, lalu menuduh Socrates merusak mental pemuda dan menolak Tuhan – Tuhan. Socrates diadili oleh hakim Athena. Ia dijatuhi hukuman mati. Seandainya Socrates memilih hukuman dibuang keluar kota, tentu hukuman itu diterima oleh hakim tersebut, tetapi Socrates tidak mau meninggalkan kota asalnya. Socrates menawarkan hukuman denda 30 mina ( mata uang Athena waktu itu ). Pilihan itu ditolak oleh para hakim karena dianggap terlalu kecil, terutama Socrates didalam pembelaannya dirasakan menghina hakim – hakimnya. Biasanya hukuman mati dirasakan dalam tenggang waktu 12 jam dari saat diputuskannya hukuman itu akan tetapi, pada waktu itu ada satu perahu layar Athena yang keramat sedang melakukan perjalanan tahunan kekuil dipulau Delos, dan menurut hukum Athena hukuman mati baru boleh dijalankan bila perahu itu sudah kembali oleh karena itu, satu bulan lamanya Socrates tinggal didalam penjara sambil bercakap – cakap dengan para sahabatnya. Salah seorang diantara mereka yaitu Kriton, mengusulkan supaya Socrates melarikan diri, tetapi Socrates menolak. Dan pada waktu senja dengan tenang Socrates meminum racun, dikelilingi oleh para sahabatnya. Sekalipun Socrates mati, ajarannya tersebar justru dengan cepat karena kematiannya itu. Orang mulai mempercayai adanya kebenaran umum.

Konsepnya tentang roh, terkenal tidak tentu ( indeterminate ) dan berpandangan terbuka ( openminded ), jelas – jelas tidak agamis dan terlihat tidak mengandalkan doktrin – doktrin metafisik atau teologis. Juga tidak melibatkan komitmen – komitmen naturalistik atau fisik apapun, seperti pandangan tradisional bahwa roh adalah “ nafas ” yang menghidupkan. Sebenarnya juga tidak jelas bahwa ia sedang mencari kesepakatan bagi pendapatnya bahwa telah mengetahui dirinya sendiri. Sebab itu haruslah dia mengenal dirinya lebih dulu. Maka dijadikanlah diri manusia oleh Socrates jadi sasaran filsafat, dengan mempelajari substan dan sifat – sifat diri itu. Dengan demikian menurut Socrates filsafat hendaklah berdasarkan kemanusiaan, atau dengan lain perkataan, hendaklah berdasarkan akhlak dan budi pekerti.

Ia menentang konsep bangsa Yunani tentang jiwa atau psyche. Kepercayaan kuno mengatakan bahwa roh atau jiwa adalah cerminan dari orang yang mati yang bergerak dari dunia kehidupan dan kematian. Socrates menyatakan bahwa ruh adalah suatu yang berbeda dengan jasad. Ia mengemukakan kalau ruh itu mempunyai kecendrungan alamiah kepada kebaikan, suatu konsep yang kemudian ditentang oleh aristoteles (Freeman, h 281).

Soctares juga mempunyai pandangan pribadi tentang tuhan yang mengajak kita untuk berfikir bahwa ia adalah seorang penerima ru’ya atau wahyu, apalagi jika dikaitkan dengan dampaknya yang terasa pada masyarakat Athena.

Ia berhasil mempertahankan keyakinannya pada wujud Maha Kuasa dan Maha Pencipta alam semsta terhadap pandangan poytheisme di sekitarnya dengan menggunakan akidah-akidah hokum alam. Ia menentang pluralitas yang berkembang dalam agama bangsa Yunani sebagaimana yang tercermin dalam mithologi mereka. Ia menganjurkan bangsa Athena agar berdoa bagi kebajikan bukan bagi material.

Menurut filsafat Socrates segala sesuatu kejadian yang terjadi di alam adalah karena adanya “ akal yang mengatur ” yang tidak lalai dan tidak tidur. Akal yang mengatur itu adalah Tuhan yang pemurah. Dia bukan benda, hanya wujud yang rohani semata – mata. Pendapat Socrates tentang Tuhan lebih dekat kepada akidah tauhid. Dia menasehatkan supaya orang menjaga perintah – perintah agama, jangan menyembah berhala dan mempersekutukan Tuhan.

Tujuan filosofis Socrates ialah mencari kebenaran yang berlaku untuk selama-lamanya. Di sini berlainan pendapatnya dengan guru-guru sofis, yang mengajarkan bahwa semuanya relative dan subyektif dan harus dihadapi dengan pendirian yang skeptis. Socrates berpendapat, bahwa kebenaran itu tetap dan harus dicari.

Dalam mencari kebenaran itu, ia tidak mencari sendiri, melainkan setiap kali berdua dengan orang lain, dengan jalan Tanya jawab. Orang ke dua itu tidak dipandangnya sebagai lawannya, melainkan sebagai kawan yang diajak bersama-sama mencari kebenaran. Kebenaran harus lahir dari jiwa kawan berdialog itu sendiri. Ia tidak mengajarkan, melainkan menolong mengeluarkan apa yang tersimpan di dalam jiwa orang itu. Sebab itu metodenya disebut Maieutik, menguraikan, seolah-olah menyerupai pekerjaan ibunya sebagai dukun beranak.

C.     PENGARUH PEMIKIRAN SOCRATES PADA DUNIA BARAT

Sumbangsih Socrates yang terpenting bagi pemikiran Barat adalah metode penyelidikannya, yang dikenal sebagai metode elenchos, yang banyak diterapkan untuk menguji konsep moral yang pokok. Karena itu, Socrates dikenal sebagai bapak dan sumber etika atau filsafat moral, dan juga filsafat secara umum.

                                                                 BAB III

PENUTUP

 

A.     KESIMPULAN

Socrates hidup kira-kira pada tahun 470-399 SM. Ia orang yang taat beragama, meyakini dasar - dasar pengetahua, menurut sejara. Ia berpendapat bahwa yang benar secara objektif itu ada, itu dapat di pegang. Kebenaran yang relative memang ada juga. Ia berusaha mengajak pemuda-pemuda Athena untuk mempercayai adanya kebenaran obyektif, yang dapat dipegang. Ia pun mengajak pemuda-pemuda itu kembali mempercayai agama mereka dengan menggunakan metode dialetika, dengan bercakap-cakap ke sana ke mari dan berhasil membuktikan adanya kebenaran yang obyektif.

Definisi atau pengertian umum merupakan penemuan Socrates yang terpenting. Metode induksi mulai digunakannya, yaitu dalam rangka mencari esensi-esensi tersebut, yang relative memang ada, yaitu kebenaran-kebenaran pada cirri-ciri aksidensi. Ringkasnya, ia berhasil menginsafkan pemuda Athena bahwa ada kebenaran yang umum dan dapat dipegang, dan agama pun mesti dianut kembali. Akan tetapi, hasil ini harus ditebusnya dengan hukuman mati dengan meminum racun, berdasarkan keputusan pengadilan Athena.

 

B.     SARAN

Pembahasan Socrates dalam makalah yang kami susun memang terbatas. Oleh karena itu, pembaca hendaknya mecari referensi yang lain untuk melengkapi informasi tentang Riwayat dan Jalan fikiran Socrates. Dan kami pun senantiasa menunggu saran dari para pembaca, yang tujuannya tiada lain untuk perbaikan penyusunan makalah selanjutnya yang lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA

Jahja, Muchtar.1962. Pokok-pokok Filsafat Yunani, Jakarta:Widjaya

Solomon, Robert C.1996. Sejarah Filsafat, New York: Yayasan Bentang Budaya

Tafsir, Ahmad.2003. Filsafat Umum, Bandung: PT Remaja Rosda Jaya

http://rumahbelajarpsikologi.com/index.php/yunani.html

http://khairuddinhsb.wordpress.com/2009/07/19/perkembangan-awal-pemikiran-yunani-pada-masa-socrates/

http://avalansia.blog.friendster.com/2008/03/socrates-apologia/

 

 

 

 

 

 

 

 

 

PSIKOLOGI PERKEMBANGAN

BAB 1

PENDHULUAN

 

  1. LATAR BELAKANG

Manusia adalah mahkluk yang diciptakan oleh tuhan dengan berbagai macam karakter dan sifat, sesuai dengan fase perkembangan dan pertumbuhannya. Untuk mempelajari perkembangan dan pertumbuhan yang ada pada manusia itu sendiri, dipelajari lewat psikologi. Psikologi perkembangan adalah salah satu bagian dari ilmu psikologi yang mempelajari secara khusus mengenai perkembangan manusia dari fase-fasenya. Perkembangan dan pertumbuhan mempunyai arti proses prubahan secara berkesinambungan dari lahir sampai mati. Perkembangan adalah perubahan kearah yang lebih maju dengan bersifat kualitatif, karena berhubungan dengan kejiwaan, sedangkan pertumbuhan adalah perubahan pada jasmaniah. Perkembangan dan pertumbuhan yang terjadi pada manusia tidak terlepas dari persoalan yang sesuai dengan perkembangan dan pertumbuhan.   Oleh karena itu, dengan mempelajari psikologi perkembangan, kita akan dapat melakukan sesuatu untuk memecahkan persoalan itu dengan bijaksana dan tepat. Sebelum mempelajari psikologi perkembangan lebih jauh, alangkah baiknya kita memahami dahulu arti, ruang lingkup, dan manfaat psikologi perkembangan.

 

  1. RUMUSAN MASALAH

Dari permasaahan dalam latar belakang, maka kami rumuskan rumusan masalah dalam makalah ini, diantaranya:

·        Apa yang dimaksud dengan psikologi perkembangan?

·        Apa saja yang menjadi ruang lingkup psikologi perkembangan?

·        Sebutkan manfaat mempelajari psikologi perkembangan?

 

C. TUJUAN

Adapun tujuan penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi tuguas mata kuliah PSIKOLOGI PERKEMBANGAN, di samping itu agar kita dapat mengetahui dan memahami tentang perkembangan dan pertumbuhan manusia.

 


BAB II

PEMBAHASAN

 

 

  1. PENGERTIAN PSIKOLOGI PERKEMBAGAN

Untuk membantu dalam memahami pengertian psikologi perkembangan ada baiknya terlebih dahulu di kemumukaan pengertian psikologi dan perkembangan.

 

  1. Psikologi

Psikologi berasal dari bahasa Inggris psychology. Kata psychology merupakan da akar kata yang berasal dari bahasa Yunani, yaitu :

Psyche yang berarti jiwa, dan Logos yang berarti ilmu. Jadi, secara harfiah psikologi berarti ilmu jiwa.

Beberapa definisi psikologi :

William James (1842-1910) menganggap psikologi sebagai ilmu pengetahuan mengenai kehidupan mental.

 

John B. Waston (1878-1958) menganggap psikologi sebagai ilmu pengetahuan tentang tingkah laku organisme.

 

Edwin G. Boring dan Herbert S. Langfield menganggap psikologi sebagai studi tentang hakikat manusia.

 

Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mnyelidiki dan membahas tingkah laku terbuka dan tertutup pada manusia, baik selaku individu maupun elompok, dalam hubungannya dengan lingkungan.

 

Psikologi adalah suatu ilmu yang mempelajari secara ilmiah tentang gejala-gejala jiwa atau tingkah laku manusia dalam hubungannya dengan lingkungan.

 

  1. perkembangan

a.      Menurut Chaplin (2002) mengartikan perkembangna sebagai (1) perubahan yang berkesinambungan dan progresif dalam organisme, dari lahir sampai mati, (2) pertumbuhan, (3) perubahan dalam bentuk da dalam integrasi dari jasmaniah kedalam bagian fungsional, (4) kedewasaan.

 

b.      Menurut H.M Arifin (1982:45) menjelaskan :

Perekembangan menunjukan perubahan-perubahan bagian tubuh dan integrasi berbagia bagiannya ke dalam satu kesatuan fungsional bila pertumbuhan berlangsung.

 

Dari definsi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa perkembangan adalah perubahan yang terjadi pada diri manusia secara terus menerus kearah yang lebih maju yang nampak lebih bersifat kualitataif, karena berkenaan dengan kejiwaan.

 

  1. Psikologi Perkembangan

Psikologi Perkembangan adalah suatu ilmu yang merupakan bagian dari psikologi. Dalam ruang lingkup psikologi, ilmu ini termasuk Psikologi Khusus, yaitu Psikologi yang mempelajari kekhususan dari pada tingkah laku individu. Sedangkan menurut Davidoff (1991:7) mendefinisikan psikologi perkembangan adalah cabang psikologi yang mempelajari perubahan dan perkembangan struktur jasmani, prilaku dan fungsi mental manusia, yang biasanya dimulai sejak lahir sampai mati. Perubahan yang dimaksud disini adalah dapat menyangkut segi fisik (pertumbuhan) maupun segi psikis dan tingkah laku manusia, yang terjadi terus menerus melalui suatu proses dan tahapan perkembangan.

 

  1. RUANG LiNGKUP PSIKOLOGI PERKEMBANGAN

Berdasarkan definisi psikologi perkembangan tersebut, dapat dipastikan ruang lingkup pembahasan ini sangat luas,yakni sepanjang hidup manusia. Menurut Moh. Kasiram (1983 : 51) ruang lingkup psikologi perkembangan meliputi masa dalam kandungan, anak bayi, anak kecil, anak sekolah, masa fueral, masa pra remaja, dan masa remaja serta masa dewasa.

Karena luasnya ruang lingkup ini, kadang-kadang para ahli mengkhususkan pembahasannya pada tahap tertentu saja. Misalnya, psikologi anak, psikologi remaja, psikologi dewasa.  

 

Objek Psikiologi Khusus yaitu tingkah laku yang khusus itu biasanya terjadi pada orang-orang yang mempunyai kondisi atau berada pada kondisi tertentu; contoh:

 

    • Tingkah laku khusus karena berada dalam situasi tertentu, misalnya tingkah laku orang dalam situasi belajar atau pendidikan, tingkah laku orang dalam situasi keagamaan atau ketuhanan, tingkah laku orang dalam situasi perawatan atau pengobatan; dan lain-lain orang yang berada dalam situasi tertentunya lainnya akan menunjukkan tingkah laku khusus tertentu.
    • Tingkah laku khusus yang terjadi karena orang mempunyai kondisi tertentu, misalnya tingkah laku orang yang kondisinya abnormal seperti lemah mental, orang yang kondisi jiwanya mengalami gangguan atau sakit jiwa, orang yang kondisinya criminal, orang-orang yang sedang berkembang menunjukkan tingkah laku khusus tertentu.
      Dalam mempelajari segala ilmu tentu ada manfaat atau kegunaannya, begitu pun dengan mempelajari Psikologi Perkembangan, tentu akan mendapatkan faedahnya, seperti yang dikemukakan di bawah ini:

 

  1. MANFAAT MEMPELAJARI PSIKOLOGI

Manfaat mempelajari psikologi perkembangan memang sangat besar, terutama bagi orang tua dan guru sehingga dapat memberikan pendidikan yang tepat sesuai dengan pola-pola dan tingkat-tingkat perkembangan anak. Pengetahuan tentang psikologi perkembangan akan dapat menimbulkan kesadaran terhadap diri sendiri, sehingga dapat melaksanakn tugas-tugas perkembangan dengan baik. Menurut Hurlock (1980:5-6) menyebutkan beberapa manfaat psikologi perkembangan:

  1. Membantu mengetahui apa yang diharapkan oleh anak dan kapan yang diharapakan itu muncul;
  2. Dengan mengetahui apa yang diharapkan dari anak, memungkin untuk menyususn pedoman dalam bentutk skala tinggi-berat, usia-berat, usia-mental dan skala perkembangan social atau emosional;
  3. Memungkin para orang tua atau guru memberikan bimbingan belajar yang tepat;
  4. Mengetahui perkembangan yang normal pada anak.

 

Selain menurut pemdapat Hurlock di atas, manfaat lainnya mempelajari Psikologi Perkembangan antara lain:

  1. Dapat diketahui atau ditentukan apakah tingkah laku individu itu sesuai atau tidak dengan tingkat usia atau perkembangannya;
  2. Dapat mengetahui tingkat kemampuan individu pada setiap fase perkembangannya;
  3. Dapat mengetahui kapan kita boleh dapat memberikan stimulus tertentu dan kapan kita tidak boleh memberikannya pada tingkat perkembangan tertentu;
  4. Dapat mengadakan persiapan-persiapan dalam menghadapi perubahan-perubahan yang akan dihadapi anak;
  5. Khusus bagi guru, mereka dapat memilih dan memberikan materi pendidikan dan pengajaran yang sesuai dengan kebutuhan anak didik pada tiap tingkat perkembangan pemahaman murid-murid mereka. Objek Psikologi Perkembangan adalah perkembangan manusia sebagai pribadi. Perkembangan pribadi manusia ini menurut Psikolog perkembangan berlangsung sejak konsepsi sampai mati, yaitu sejak terjadinya sel bapak ibu (konsepsi) sampai mati individu senantiasa mengalami perubahan-perubahan atau perkembangan. Perkembangan yang dimaksud di atas adalah suatu proses tertentu yaitu proses yang terus menerus, dan proses yang menuju ke depan dan tidak begitu saja dapat diulang kembali. Atau perkembangan itu secara umum dapat diartikan sebagai serangkaian perubahan dalam susunan yang berlangsung secara teratur, progresif, jalin menjalin dan terarah kepada kematangan atau kedewasaan. Istilah “perkembangan” secara khusus diartikan sebagai perubahan-perubahan yang bersifat kualitatif dan kuantitatif yang menyangkut aspek-aspek mental psikologis manusia. Misalnya perubahan-perubahan yang berkaitan dengan pengetahuan, kemampuan, sifat sosial, moral, keyakinan agama, kecerdasan dan sebagainya, sehingga akan bertambah pengetahuan, kemampuannya, bertambah baik sifat social, moralnya dan sebagainya.
  6. Dengan mempelajari psikologi, orang akan mengetahui fakta-fakta dan prinsip-prinsip mengenai tingkah laku manusia;
  7. Untuk memahami diri kita sendiri.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB III

PENUTUP

 

  1. KESIMPULAN

 

Psikologi perkembangan ialah suatu ilmu yang merupakan bagian dari psikologi. Dalam ruang lingkup psikologi, ilmu ini termasuk Psikologi Khusus, yaitu Psikologi yang mempelajari kekhususan dari pada tingkah laku individu. Sedangkan menurut Davidoff (1991:7) mendefinisikan psikologi perkembangan adalah cabang psikologi yang mempelajari perubahan dan perkembangan struktur jasmani, prilaku dan fungsi mental manusia, yang biasanya di mulai sejak lahir sampai mati.

 

Dalam psikologi perkembangan terdapat ruang lingkup atau objek yang dipelajari, yaitu meliputi perkembangan manusia dari masa dalam kandungan, anak bayi, anak kecil, anak sekolah, masa fueral, masa pra remaja, dan masa remaja serta masa dewasa. Atau dapat dikatakan bahwa ruang lingkup psikologi perkembangan mencakup proses perubahan jiwa dan pertumbuhan jasmani manusia dari konsepsi sampai mati.

 

Manfaat mempelajari psikologi perkembangan memang sangat besar, terutama bagi orangtua dan guru sehinga dapat memberikan pendidikan yang tepat sesuai dengan pola-pola dan tingkat-tingkat perkembangan anak. Pengetahuan tentang psikologi perkembangan akan dapat menimbulkan kesadaran terhadap diri sendiri, sehingga dapat melaksanakn tugas-tugas perkembangan dengan baik. Selain itu memungkinkan mengetahui apa yang dapat kita harap pada suatu usia, sehingga tidak terjadi harapan yang berlebihan atau mematikan pengharapan yang kedua-duanya akan berakibat tdk baik, dan memungkinkan kita mengethui secara tepat kapan kita harus berbuat dan apa yang harus kita perbuat untuk membantu pertumbuhannya agar berlangsung dengan baik.

 

  1. SARAN

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami sangat membutuhkan kritik dan saran yang sifatnya membangun agar penyusunan makalah yang selanjutnya menjadi lebih baik.


Daftar pustaka

 

http://files-netexpress.com/search.php?id=100091&search=manfaat+psikologi+perkembangan

 

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Top Web Hosting | manhattan lasik | websites for accountants